Salah satu karya seni rupa dalam kain selain teknik motif batik adalah teknik jumputan. Teknik jumputan merupakan salah satu teknik membuat motif hias pada kain dengan cara celup ikat. banyak cara membuat motif dengan teknik jumputan. Ragam motif tergantung pada alat bantu yang digunakan dan teknik mengikat kainnya.
Teknik jumputan ini mulai di praktekan kepada siswa-siswi yang tergabung dalam ekstrakurikuler kewirausahaan SMP Al Kautsar Bandar Lampung. Pembuatan jumputan dimulai pada rabu 3 Februari 2016 yang diawali dengan pewarnaan kain menggunakan pewarna (waktek), dilanjutkan pada tahap pengeringan. Setelah kain benar-benar kering dilakukan penguncian warna menggunakan water glass dengan tujuan motif yang sudah terbentuk tidak akan mudah pudar jika dicuci.
“Praktek jumputan dilakukan sebanyak tiga kali, setiap hari rabu sepulang sekolah. Tujuannya agar generasi muda ikut mengetahui dan bisa mempraktekan salah satu peninggalan budaya Nusantara, yaitu jumputan,” kata pembina ekstrakurikuler kewirausahaan ibu Rintha Wisangsari pada saat praktek.
Jika diperhatikan sepintas, membuat batik jumputan memang terlihat sederhana. Namun dalam pembuatanya ternyata membutuhkan ketelitian dan konsentrasi tinggi agar motif tidak berubah.
Batik jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan teknik ikat celup. Tidak ditulis dengan malam seperti kain batik pada umumnya. Kain akan diikat lalu dicelupkan ke dalam warna untuk menciptakan gradasi warna yang menarik.
Ada beberapa teknik dalam pembuatan batik Jumputan ini, di antaranya adalah teknik celup rintang, yakni menggunakan tali untuk menghalangi bagian tertentu pada kain agar tidak menyerap warna sehingga terbentuklah sebuah motif.
Kemudian teknik jahit, untuk menciptakan motif yang lebih beragam pada kain batik. Kain akan diberi gambar pola terlebih dahulu, kemudian pola tersebut dijahit hingga bagian tersebut mengerut. Saat dicelupkan ke dalam pewarna, bagian kain yang dijahit tidak akan terkena warna.
Pembina Osis bapak Agus Sugiarto, S.P. menyambut baik adanya praktek jumputan tersebut. โSaya sangat setuju adanya praktek ini, kalau bisa menggunakan kain lebar sehingga bisa digunakan sebagai taplak mejaโ ujarnya.
Alat dan bahan yang digunakan siswa-siswi untuk membuat teknik jumputan yaitu sebagai berikut :
- Kain polos (kain atau kaos, warna putih lebih bagus)
- Pewarna tekstil (Wantek)
- Water glass
- Garam (agar warna yang melekat pada kain tahan lama)
- Kelereng atau batu koral kecil, karet gelang, plastik bening, kompor minyak, minyak tanah, ember, kayu pengaduk